Pages

SWISS ARMY

JAM TANGAN SPORT RUBBER

FOLLIE FOLLIE

JAM TANGAN FASHION

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sunday, March 31, 2013

SIAPAKAH AKU?

Bacaan: Mazmur 8:4-10 NATS: Apakah manusia sehingga Engkau mengingatnya? ... sehingga Engkau mengindahkannya? (Mazmur 8:5) Seorang biolog dari Hongkong pernah meneliti tubuh manusia dan mengatakan bahwa dalam diri seorang manusia terdapat berbagai unsur bahan kimia seperti lemak, zat besi, fosfor, kapur, air, dengan jumlah yang nilainya dalam rupiah kira-kira sebesar data berikut: o Lemak, yang hanya dapat dibuat sebatang lilin = Rp500,00 o Zat besi, yang hanya dapat dibuat 1 ons paku = Rp300,00 o Fosfor, yang hanya dapat dibuat sekotak korek api = Rp500,00 o Kapur, yang hanya untuk melabur sebuah kandang anjing = Rp1.000,00 o Air, yang dapat diperoleh secara gratis = Rp0,00 Jika perhitungan ini benar, maka nilai seorang manusia hanya sekitar Rp2.300,00. Wah, betapa murahnya! Apalagi jika mengingat fakta bahwa manusia diciptakan dari debu tanah, maka semakin dihitung sebenarnya kita -- manusia ini -- makin tidak ada harganya. Berdasarkan kebenaran tersebut, maka kita pasti akan terheran-heran saat melihat betapa indahnya karya dan berkat-berkat Allah bagi kita. Dan seperti raja Daud, kita juga akan bertanya hal yang sama kepada-Nya: "Tuhan, siapakah kami manusia ini sehingga Engkau membuat kami segambar dengan-Mu -- memberi kami napas hidup, memerhatikan, bahkan mengindahkan kami?" (ayat 5,6). Biarlah kita yang tidak berharga, tetapi telah dibuat Tuhan menjadi sangat berharga, makin memuliakan Tuhan saja dari hari ke hari. Tidak lupa diri, tidak banyak menuntut Tuhan, sebaliknya lebih banyak bersyukur. Jikalau bukan Tuhan, kita ini tidak ada apa-apanya dan bukanlah siapa-siapa -MNT DIKASIHI TUHAN, ITU SUDAH BERKAT YANG LUAR BIASA

YANG TERBESAR

YANG TERBESAR Bacaan: Matius 21:1-11 NATS: Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu menyatu di dalam Dia ... sehingga Dialah yang lebih utama dalam segala sesuatu (Kolose 1:17,18) Kita tidak pernah dapat melebih-lebihkan kebesaran Kristus. Sebagai pribadi yang paling agung di dalam sejarah, Dia memang layak menerima kasih dan pujian kita. Di dalam buku klasiknya The Pursuit of God, A.W. Tozer memberikan penghormatan kepada Frederick Faber, seorang Inggris yang menuliskan lagu Faith of Our Fathers. Tozer berkata, "Kasihnya bagi pribadi Kristus begitu kuat sehingga hampir menghancurkan dirinya; kasih itu membara di dalam dirinya ... dan mengalir dari bibirnya seperti emas cair. Dalam salah satu khotbahnya ia berkata, 'Ke mana pun kita berpaling di dalam gereja Allah, Yesus ada di sana. Bagi kita, Dia adalah awal, pertengahan, dan akhir dari segalanya.... Dia adalah segala yang baik, yang suci, yang indah, dan yang membawa sukacita bagi para hamba-Nya.... Tak seorang pun boleh patah semangat, karena Yesus adalah sukacita dari surga, dan sungguh merupakan sukacita bagi-Nya bila Dia dapat masuk ke setiap hati yang berduka. Kita dapat melebih-lebihkan banyak hal, tetapi kita tidak pernah dapat melebih-lebihkan kewajiban kita kepada Yesus, atau kelimpahan kasih Yesus bagi kita. Meski kita membicarakan Yesus hingga seumur hidup, kita tidak akan pernah kehabisan bahan untuk membicarakan hal-hal yang manis tentang Dia.'" Pada hari raya Minggu Palem ini, marilah kita menaikkan pujian hosana kepada Raja segala raja. Yesus memang layak menerima penyembahan kita yang penuh kasih. Dia benar-benar Pribadi yang paling agung! --RWD Kristus Tuhan yang terutama, Memerintah bumi, langit, dan samudra; Firman-Nya penuh dengan kuasa -- Betapa agungnya Dia. --D. De Haan SAAT KITA TUNDUK PADA KETUHANAN YESUS KITA AKAN SUJUD MENYEMBAH DIA

BUKU YANG TERLUPAKAN

Bacaan: Mazmur 119:89-104 NATS: Untuk selama-lamanya aku tidak melupakan titah-titah-Mu, sebab dengan itu Engkau menghidupkan aku (Mazmur 119:93) Suatu kali seorang anak kecil memerhatikan sebuah buku besar berwarna hitam. Buku itu berselimut debu dan ditaruh di sebuah rak yang tinggi. Kemudian dengan penuh rasa ingin tahu ia bertanya kepada ibunya tentang buku itu. Dengan malu sang ibu segera menjelaskan, "Itu Alkitab. Bukunya Allah." Anak itu berpikir sesaat, lalu berkata, "Kalau itu bukunya Allah, mengapa kita tidak mengembalikannya saja kepada Allah? Kan tidak ada lagi seorang pun di sini yang membacanya." Dalam banyak keluarga, Alkitab nyaris tidak pernah dibaca atau bahkan dipedulikan keberadaannya. Orang membacanya hanya tatkala muncul masalah, penyakit, atau kematian di tengah keluarga. Bahkan pada saat seperti itu pun seseorang bisa jadi masih kebingungan ke mana harus mencari bantuan yang dibutuhkan. Kapan terakhir kali Anda mengambil Alkitab dan mempelajarinya untuk mendapatkan sukacita, menerima teguran rohani, dan mengalami pertumbuhan rohani? Memang Alkitab adalah bukunya Allah, tetapi Dia tidak ingin buku itu dikembalikan kepada-Nya. Dia ingin agar Anda memiliki, merenungkan, memahami, memercayai, dan menaati pesan yang ada di dalamnya. Itulah alasan utama mengapa buklet Renungan Harian ini diterbitkan. Setiap artikel renungan di dalamnya bertujuan untuk membantu Anda memahami firman Allah. Sudahkah Anda membaca bacaan Kitab Suci hari ini? Jika belum, mengapa Anda tidak membacanya sekarang juga? Jangan biarkan Alkitab menjadi Buku yang terlupakan di dalam rumah Anda --RWD SEMAKIN RAJIN ANDA MEMBACA ALKITAB SEMAKIN BESAR RASA CINTA ANDA KEPADA "PENULIS"NYA

MENGHITUNG RAHMAT

Bacaan: Ratapan 3:17-25 NATS: Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:21-23) "Rumput di halaman rumah tetangga selalu terlihat lebih hijau." Pepatah ini hendak menggambarkan kecenderungan orang untuk melihat apa yang tidak dimiliki dalam hidupnya. Ada orang yang beranggapan bahwa hidup orang lain lebih menyenangkan. Akibatnya, orang itu tidak dapat bersyukur dengan hidupnya sendiri. Sikap demikian sebenarnya justru memicu ketidakbahagiaan. Dalam bukunya, "Petunjuk Hidup Tenteram dan Bahagia", Dale Carnegie mengatakan, "Kecenderungan untuk jarang melihat apa yang kita miliki, tetapi selalu ingat pada apa yang tidak kita punyai, merupakan tragedi terbesar di dunia ini. Bisa jadi hal ini telah lebih banyak menimbulkan kemalangan dibandingkan dengan yang ditimbulkan oleh semua perang dan penyakit dalam sejarah." Yeremia, penulis Kitab Ratapan, menunjukkan teladan yang indah. Berbagai kejadian buruk menimpa hidupnya, sampai-sampai ia sempat berpikir, "Sangkaku: hilang lenyaplah kemasyhuranku dan harapanku kepada Tuhan" (ayat 18). Namun, ia tidak membiarkan diri terjebak dalam kondisi itu. Sebaliknya, ia memusatkan perhatian pada rahmat dan kesetiaan Tuhan, "Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan ... Tak berkesudahan kasih setia Tuhan... selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (ayat 21-23). Hidup memiliki begitu banyak hal yang dapat kita syukuri; udara yang kita hirup dengan nyaman, tawa dan tangisan anak-anak kita, makanan dan minuman yang bisa kita nikmati, dan sebagainya. Mari kita perhatikan hal-hal ini. Mari pusatkan perhatian kepada kesetiaan Allah yang tak pernah habis, dan mari kita bersyukur! -AYA SELAMA KITA HIDUP SELALU ADA ALASAN UNTUK BERSYUKUR

Tuesday, March 26, 2013

Seafood Berkat

Seperti biasa uda malam, makan malam akhir nya tiba juga. Gara2 lihat di pp blackberry, istri saya pengen makan kepiting.
Mau tahu masakan kepiting yang murah dan enak di jakarta, tentu saja saya da tahu...he3.
Lokasi nya ada di daerah pademangan kalimati, nama nya seafood berkat...
Terkadang kita makan uda beberapa porsi, cuma bayar seratus lebih doank...he....di jamin enak, murah dan mantap...apalagi rasa tino rangsak nya...wow....mantap....

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...