Pages

SWISS ARMY

JAM TANGAN SPORT RUBBER

FOLLIE FOLLIE

JAM TANGAN FASHION

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Wednesday, December 18, 2013

MENDENGAR DENGAN HATI YANG MENERIMA

tmp_images-460313676


Bacaan Firman

Bacalah Kolose 3:12-14 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini.

Kolose 3:12-14 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.

Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.


Pertanyaan Renungan

1. Apa yang harus kita kenakan sebagai orang-orang pilihan Allah? (ayat 12). Hal-hal apakah yang harus selalu dipraktekkan bila ada dendam seorang akan yang lain? (ayat 13).

2. Hal apakah yang menjadi pengikat hubungan kita? (ayat 14).


Salah satu cara terbaik untuk mengetahui apakah kita mendengar dengan hati yang empati adalah dengan bertanya kepada orang yang kita dengarkan tentang apa yang ia rasakan. Apakah ia merasa diterima, dimengerti, nyambung, aman, tersentuh, atau justru sebaliknya, ia merasa ditolak, tidak dimengerti, tidak nyambung, tidak aman, dan ada tembok penghalang? Di dalam penelitian ilmu otak telah ditemukan bahwa pada saat hati kita bereaksi negatif terhadap seseorang, maka hati kita mengirimkan sinyal negatif yang menyebabkan pikiran dan hatinya ada di posisi tertutup. Akibatnya, pikiran-pikiran bawah sadar yang negatif tidak dapat tersingkap, bahkan sebaliknya, semakin diperkuat. Namun, pada saat kita menyingkirkan reaksi-reaksi negatif (yang berasal dari pikiran bawah sadar yang negatif), maka hati kita yang empati mengirim sinyal yang menyebabkan hati dan pikirannya terbuka, sehingga pikiran-pikiran bawah sadarnya terbuka. Itulah sebabnya, pada saat hati kita dalam kondisi yang reaktif, maka yang terjadi adalah saling serang dan saling mempertahankan diri. Dalam situasi demikian, komunikasi kita tidak mungkin nyambung. Kita dapat mengubah hati kita jika kita terus-menerus disentuh oleh kasih agape.


Praktek

1. Latihlah diri Anda mengamati hati Anda, apakah hati Anda bersifat reaktif atau reseptif (menerima)? Berusahalah mengubah hati yang tidak empati menjadi hati yang empati.

2. Renungkan berulang-ulang Kolose 3:12. Doakan agar ayat ini terjadi dalam hidup Anda.



MENDENGAR DENGAN HATI YANG MENERIMA

Tuesday, December 17, 2013

MENDENGAR DENGAN EMPATI

mendengar dengan empati


Bacaan Firman

Bacalah Ibrani 5:1-3; 4:15 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini.


Ibrani 5:1-3 Sebab setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa.

Ia harus dapat mengerti orang-orang yang jahil dan orang-orang yang sesat, karena ia sendiri penuh dengan kelemahan,

yang mengharuskannya untuk mempersembahkan korban karena dosa, bukan saja bagi umat, tetapi juga bagi dirinya sendiri.


Ibrani 4:15 Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.


Pertanyaan Renungan

1. Dalam Perjanjian Lama, apa tugas seorang imam besar yang dipilih? (Ibrani 5:1). Hal apakah yang harus dilakukan oleh seorang imam besar? (Ibrani 5:2-3).

2. Hal apakah yang harus dapat dirasakan oleh imam besar kita, Yesus Kristus? (Ibrani 4:15)


Imam-imam dalam Perjanjian Lama sebenarnya adalah gambaran dari imam besar Yesus Kristus yang datang untuk melakukan pendamaian bagi dosa-dosa kita. Seorang imam besar harus dapat merasakan kelemahan-kelemahan dari orang yang dilayani. Ia harus mengerti orang jahil dan orang-orang yang sesat. Kita memang bukanlah Kristus, tetapi kita adalah anggota-anggota tubuh Kristus. Kita adalah anggota-anggota tubuh Kristus, dan Kristus adalah kepala. Kita adalah imam-imam, dan Dia adalah imam besar. Kita bersatu dengan Kristus menjadi sebuah kerajaan imam. Kepada kita semua, Allah mempercayakan pelayanan pendamaian (2 Korintus 5:18-6:1). Karena itu, kepada kita diberikan hati yang sama seperti imam besar kita, Yesus Kristus. Hati yang seperti apakah yang diberikan kepada kita sebagai imam-imam? Allah memberikan kepada kita hati yang penuh empati terhadap orang-orang berdosa dan orang-orang yang bermasalah. Tugas imam adalah mendengar persoalan dan pergumulan orang-orang yang dilayaninya. Tanpa mendengar dengan empati, seorang imam tidak mungkin melakukan pelayanan pendamaian. Mendengar harus dengan hati yang penuh empati. Apakah hati kita mendengar dengan penuh belas kasihan? Apakah kita mendengar dengan memposisikan diri dalam posisi mereka? Atau kita mendengar, tapi dengan hati yang bersungut-sungut, menolak, menghakimi, mengutuk, dan dengan pikiran-pikiran prasangka?


Praktek

1. Bayangkan seseorang yang Anda ingin layani dengan hati yang penuh empati. Bersyafaatlah bagi dia kepada Tuhan dengan hati yang penuh belas kasihan. Ambilah waktu untuk mendengarkan dan melayaninya.

2. Renungkan berulang-ulang Ibrani 4:15. Doakanlah agar ayat ini terjadi dalam hidup Anda.



MENDENGAR DENGAN EMPATI

Monday, December 16, 2013

KUASA MENDENGAR

tmp_6a00d83451b96069e20120a6f7c1ce970b-400wi-460313676


Bacaan Firman

Bacalah Keluaran 29:19-20 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini.

Keluaran 29:19-20 Kemudian haruslah kauambil domba jantan yang lain, lalu haruslah Harun dan anak-anaknya meletakkan tangannya ke atas kepala domba jantan itu.

Haruslah kausembelih domba jantan itu, kauambillah sedikit dari darahnya dan kaububuh pada cuping telinga kanan Harun dan pada cuping telinga kanan anak-anaknya, pada ibu jari tangan kanan dan pada ibu jari kaki kanan mereka, dan darah selebihnya kausiramkanlah pada mezbah sekelilingnya.

Pertanyaan Renungan

1. Hal apakah yang harus dilakukan oleh Harun dan anak-anaknya sebagai imam? (ayat 19).

2. Dimanakah darah domba jantan harus dibubuhkan pada semua imam? (ayat 20).


Tugas imam adalah melayani umat Allah. Seorang imam di dalam Perjanjian Lama harus selalu siap melayani umat Allah yang datang dengan berbagai macam persoalan. Mereka datang membawa banyak persoalan: kejatuhan dalam dosa, pernikahan, keluarga, keuangan, konflik sosial, dan banyak masalah-masalah lainya. Sebelum bangsa Israel jatuh ke dalam menyembah berhala, maka Allah menginginkan mereka menjadi bangsa yang sulung. Artinya, Allah ingin agar mereka menjadi kerajaan imam yang seluruh umatnya adalah imam-imam bagi bangsa-bangsa yang belum mengenal Allah. Allah ingin memakai seluruh bangsa Israel untuk menjadi imam (jembatan) untuk membawa bangsa-bangsa lain bisa mengenal Allah. Namun, bangsa Israel berdosa dan gagal, maka keimamatan mereka turun dari keimamatan bangsa menjadi keimamatan suku (Lewi). Itu sebabnya, posisi kerajaan imam dari bangsa Israel dialihkan kepada gerejaNya (Israel baru). Sekarang, kita semua adalah imam. Bagaimanakah caranya seorang imam dapat melayani? Ternyata, agar seorang imam dapat melayani, maka telinga, ibu jari tangan kanan, dan ibu jari kaki kanan harus dibubuhi dengan darah domba jantan. Anggota tubuh pertama yang dibubuhi dengan darah (sebagai tanda penyucian) adalah telinga. Rupanya, modal dasar bagi seorang imam untuk memulai pelayanannya adalah telinga yang mendengar. Seorang imam harus mendengarkan Tuhan, mendengarkan orang yang tidak percaya, dan mendengarkan juga orang percaya.


Praktek

1. Serahkanlah seluruh kehidupan Anda sebagai imam yang siap melayani, dan serahkanlah seluruh pendengaran dan pelayanan Anda kepada Tuhan. Mulailah mempraktekkan kuasa mendengar di rumah, komsel, dan masyarakat.

2. Renungkan berulang-ulang Yakobus 1:19-20. Doakan agar ayat ini terjadi dalam kehidupan Anda.



KUASA MENDENGAR

Sunday, December 15, 2013

KUASA PENEROBOSAN

PENDAMAIAN


Bacaan Firman

Bacalah 2 Korintus 10:4-6; 5:18-20 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini.


2 KORINTUS 10


10:4 karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.

10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

10:6 dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna.


2 KORINTUS 5


5:18 Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami.

5:19 Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

5:20 Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah.


Pertanyaan Renungan

1. Renungkan kembali kuasa untuk merubuhkan dan membangun yang diberikan pada orang-orang yang melakukan pekerjaan apostolik (2 Korintus 10:4-6). Apakah yang harus ditawan dan ditaklukkan kepada Kristus? (2 Korintus 10:5).

2. Pelayanan apa yang dipercayakan kepada orang-orang yang diutus Tuhan? (2 Korintus 5:18-20)


Kepada orang-orang yang diutus melakukan pekerjaan kerasulan, yaitu membangun rumah Tuhan, dipercayakan kuasa untuk meruntuhkan benteng-benteng yang dibangun oleh keangkuhan manusia yang menentang pengenalan akan Allah. Jadi, yang kita hadapi adalah pikiran-pikiran (logismos) yang menentang pengenalan akan Allah. Inilah pikiran-pikiran orang-orang yang belum percaya, yang menghalangi mereka untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kita percaya bahwa ini juga termasuk pikiran-pikiran dalam diri orang-orang yang telah percaya, tetapi menghalangi mereka untuk mempunyai hubungan yang intim dengan Allah. Pikiran-pikiran ini dalam bahasa Yunani adalah “logismos,” yang berarti: pertimbangan, perhitungan, atau logika. Inilah pikiran-pikiran yang telah lama tertanam di dalam pikiran bawah sadar mereka. Pikiran-pikiran ini sangat dipengaruhi oleh tradisi, pengalaman dan pengajaran di masa lalu. Pikiran-pikiran ini terkesan sangat logis atau masuk akal, karena itu disebut logismos (bersifat logis). Namun, pikiran-pikiran itu adalah pikiran yang dibangun oleh keangkuhan manusia. Benteng-benteng ini memiliki 2 pengaruh yaitu : menghalangi orang-orang untuk mengenal Kristus secara pribadi, serta yang mencegah orang-orang untuk mempercayai dan mentaati kebenaran. Akibatnya adalah adanya ketidaktahuan dan pemberontakan. Ternyata, kepada kita yang diutus telah dipercayakan pelayanan pendamaian. Inilah fungsi imam. Jika kita berfungsi sebagai imam yang mendengar dengan empati dan bersyafaat untuk orang-orang itu, maka kita dapat mendamaikan orang-orang itu kepada Allah.


Praktek

1. Mulailah berfungsi sebagai imam yang mendengar dengan empati, baik kepada orang yang belum percaya maupun kepada mereka yang sudah percaya. Bersyafaatlah untuk orang-orang itu, agar Allah menyingkapkan pikiran-pikiran bawah sadar mereka yang menentang pengenalan akan Allah.

2. Renungkan berulang-ulang 2 Korintus 5:18-19. Doakanlah agar ayat ini terjadi di dalam kehidupan Anda.



KUASA PENEROBOSAN

Saturday, December 14, 2013

KUASA APOSTOLIK YANG MEMBANGUN

kuasa tuhan


Bacaan Firman

Bacalah 2 Korintus 10:4-6, 8 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini.


10:4 karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.

10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

10:6 dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna.

10:7 Tengoklah yang nyata di depan mata kamu! Kalau ada seorang benar-benar yakin, bahwa ia adalah milik Kristus, hendaklah ia berpikir di dalam hatinya, bahwa kami juga adalah milik Kristus sama seperti dia.

10:8 Bahkan, jikalau aku agak berlebih-lebihan bermegah atas kuasa, yang dikaruniakan Tuhan kepada kami untuk membangun dan bukan untuk meruntuhkan kamu, maka dalam hal itu aku tidak akan mendapat malu.


Pertanyaan Renungan

1. Senjata apakah yang dipercayakan kepada Paulus untuk melakukan perjuangan sebagai rasul? (ayat 4). Untuk apa senjata yang dipercayakan Tuhan itu? (ayat 5-6).

2. Selain itu, kuasa apakah yang dipercayakan kepada Paulus sebagai rasul? (ayat 8)


Paulus adalah seorang rasul (utusan) yang dipanggil dan diutus oleh Allah, Bapa untuk membangun rumah Tuhan. Setiap anggota jemaat Korintus adalah rekan sekerja Paulus (2 Kor. 6:1).


6:1 Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.


Karena itu, bila mereka melakukan pekerjaan kerasulan, maka merekapun diurapi dan diberi kuasa yang sama seperti yang diberikan kepada Paulus. Kuasa apakah yang diberikan kepada orang-orang percaya untuk melakukan pekerjaan kerasulan? Kuasa untuk melakukan “perjuangan” di dalam membangun rumah Tuhan. Kata “perjuangan” di sini, dalam bahasa Yunani adalah “strateia”, yang artinya: “pekerjaan militer” atau “karir kerasulan.” Pada zaman Kerajaan Romawi, setelah mereka mengalahkan kerajaan-kerajaan lain, maka dikirimlah seorang jenderal untuk melakukan tugas “perjuangan” (strateia) di kerajaan-kerajaan itu. Jenderal itu disebut apostolos (rasul) atau utusan kaisar Romawi. Tugasnya adalah melakukan “perjuangan” (strateia) dengan membentuk sebuah koloni kerajaan Romawi. Jenderal tersebut akan membawa sekitar 300 penduduk sipil untuk mendemonstrasikan budaya orang Romawi, sampai akhirnya banyak orang dari kerajaan yang telah ditaklukkan itu menerima budaya Romawi, bahkan tidak sedikit yang masuk menjadi warga negara Romawi. Demikian pula dengan rasul-rasul dari Kerajaan Surga juga diutus bersama dengan warga kerajaan Allah (jemaat) ke dunia yang telah ditaklukkan oleh Kristus. Tugas kita adalah melakukan “perjuangan” (strateia) untuk meruntuhkan benteng-benteng yang menguasai pikiran bawah sadar dari orang-orang yang dipercayakan kepada kita. Pikiran-pikiran bawah sadar yang tidak sesuai dengan pikiran Kristus harus ditaklukkan dan ditawan kepada Kristus. Kita juga dipercayakan kuasa untuk membangun pikiran-pikiran Kristus di dalam pikiran bawah sadar mereka, sehingga mereka boleh diubahkan serupa dengan Kristus.


Praktek

1. Renungkan betapa hebatnya kuasa apostolik yang diberikan kepada kita untuk meruntuhkan dan membangun pikiran manusia. Praktekkanlah di keluarga, komsel, pemuridan one on one, dan di tempat Anda berada sehari-hari.

2. Renungkan berulang-ulang 2 Korintus 10:4-5. Doakanlah agar ayat ini terjadi dalam hidup Anda.




KUASA APOSTOLIK YANG MEMBANGUN

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...