Pages

Saturday, December 14, 2013

KUASA APOSTOLIK YANG MEMBANGUN

kuasa tuhan


Bacaan Firman

Bacalah 2 Korintus 10:4-6, 8 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini.


10:4 karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.

10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,

10:6 dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna.

10:7 Tengoklah yang nyata di depan mata kamu! Kalau ada seorang benar-benar yakin, bahwa ia adalah milik Kristus, hendaklah ia berpikir di dalam hatinya, bahwa kami juga adalah milik Kristus sama seperti dia.

10:8 Bahkan, jikalau aku agak berlebih-lebihan bermegah atas kuasa, yang dikaruniakan Tuhan kepada kami untuk membangun dan bukan untuk meruntuhkan kamu, maka dalam hal itu aku tidak akan mendapat malu.


Pertanyaan Renungan

1. Senjata apakah yang dipercayakan kepada Paulus untuk melakukan perjuangan sebagai rasul? (ayat 4). Untuk apa senjata yang dipercayakan Tuhan itu? (ayat 5-6).

2. Selain itu, kuasa apakah yang dipercayakan kepada Paulus sebagai rasul? (ayat 8)


Paulus adalah seorang rasul (utusan) yang dipanggil dan diutus oleh Allah, Bapa untuk membangun rumah Tuhan. Setiap anggota jemaat Korintus adalah rekan sekerja Paulus (2 Kor. 6:1).


6:1 Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima.


Karena itu, bila mereka melakukan pekerjaan kerasulan, maka merekapun diurapi dan diberi kuasa yang sama seperti yang diberikan kepada Paulus. Kuasa apakah yang diberikan kepada orang-orang percaya untuk melakukan pekerjaan kerasulan? Kuasa untuk melakukan “perjuangan” di dalam membangun rumah Tuhan. Kata “perjuangan” di sini, dalam bahasa Yunani adalah “strateia”, yang artinya: “pekerjaan militer” atau “karir kerasulan.” Pada zaman Kerajaan Romawi, setelah mereka mengalahkan kerajaan-kerajaan lain, maka dikirimlah seorang jenderal untuk melakukan tugas “perjuangan” (strateia) di kerajaan-kerajaan itu. Jenderal itu disebut apostolos (rasul) atau utusan kaisar Romawi. Tugasnya adalah melakukan “perjuangan” (strateia) dengan membentuk sebuah koloni kerajaan Romawi. Jenderal tersebut akan membawa sekitar 300 penduduk sipil untuk mendemonstrasikan budaya orang Romawi, sampai akhirnya banyak orang dari kerajaan yang telah ditaklukkan itu menerima budaya Romawi, bahkan tidak sedikit yang masuk menjadi warga negara Romawi. Demikian pula dengan rasul-rasul dari Kerajaan Surga juga diutus bersama dengan warga kerajaan Allah (jemaat) ke dunia yang telah ditaklukkan oleh Kristus. Tugas kita adalah melakukan “perjuangan” (strateia) untuk meruntuhkan benteng-benteng yang menguasai pikiran bawah sadar dari orang-orang yang dipercayakan kepada kita. Pikiran-pikiran bawah sadar yang tidak sesuai dengan pikiran Kristus harus ditaklukkan dan ditawan kepada Kristus. Kita juga dipercayakan kuasa untuk membangun pikiran-pikiran Kristus di dalam pikiran bawah sadar mereka, sehingga mereka boleh diubahkan serupa dengan Kristus.


Praktek

1. Renungkan betapa hebatnya kuasa apostolik yang diberikan kepada kita untuk meruntuhkan dan membangun pikiran manusia. Praktekkanlah di keluarga, komsel, pemuridan one on one, dan di tempat Anda berada sehari-hari.

2. Renungkan berulang-ulang 2 Korintus 10:4-5. Doakanlah agar ayat ini terjadi dalam hidup Anda.




KUASA APOSTOLIK YANG MEMBANGUN

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...